Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus
(benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup
pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah swt) lahir dan batin, dan
meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.
Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman
Allah swt :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami ialah Allah,
kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah
kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushilat: 30)
Ayat di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di
atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya
ketika maut menjemput. Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan
janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga,
harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.
Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan.
Pasti Ada Kekurangan dalam Istiqomah
Ketika kita ingin berjalan di jalan yang lurus dan memenuhi
tuntutan istiqomah, terkadang kita tergelincir dan tidak bisa istiqomah secara
utuh. Lantas apa yang bisa menutupi kekurangan ini? Jawabnnya adalah pada
firman Allah swt: “Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia
seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa,
maka tetaplah istiqomah pada jalan yan lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah
ampun kepada-Nya.” (QS. Fushilat: 6). Ayat ini memerintahkan untuk
istiqomah sekaligus beristigfar (memohon ampun pada Allah swt ).
Kiat Agar Tetap Istiqomah
Ada beberapa sebab utama yang bisa membuat seseorang tetap teguh
dalam keimanan, diantaranya :
Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan
benar.
Allah swt berfirman: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat;
dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia
kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa
tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: “Allah swt meneguhkan (iman) orang-orang
yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat.
Mengkaji Al Qur’an dengan menghayati dan merenungkannya.
Allah swt menceritakan bahwa Al Qur’an dapat meneguhkan hati
orang-orang beriman dan Al Qur’an adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Oleh
karena itu, Al Qur’an itu diturunkan secara berangsur-angsur untuk meneguhkan
hati Rasulullah saw sebagaimana terdapat dalam ayat : “Berkatalah
orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya
sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami
membacakannya secara tartil (teratur dan benar)” (QS. Al Furqon: 32)
Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syari’at Allah SWT
Maksudnya di sini adalah seseorang dituntunkan untuk konsekuen
dalam menjalankan syari’at atau dalam beramal dan tidak putus di tengah jalan. Karena
konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah swt daripada amalan yang
sesekali saja dilakukan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ‘Aisyah ra
beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling
disenangi Allah swt adalah kontinu walauppun sedikit”
Membaca kisah-kisah orang sholeh sehingga bisa dijadikan uswah
(teladan) dalam istiqomah.
Dalam Al Qur’an banyak diceritakan kisah-kisah para nabi, rasul,
dan orang-orang yang beriman yang terdahulu. Kisah-kisah ini Allah swt jadikan
untuk meneguhkan hati Rasulullah saw dengan mengambil teladan dari kisah-kisah
tersebut ketika menghadapi permusuhan orang-orang kafir. Allah swt berfirman: “Dan
semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman”. (QS.
Hud: 11)
Memperbanyak do’a pada Allah swt agar diberi keistiqomahan.
Di antara sifat orang beriman adalah selalu memohon dan berdo’a
kepada Allah swt agar diberi keteguhan di atas kebenaran. Dalam Al Qur’an Allah
swt memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdo’a kepada-NYA untuk
meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah swt berfirman: “Dan
berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan:
‘Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang
berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir‘. Karena itu Allah memberikan kepada
mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebaikan”(QS. Ali ‘Imran: 146-148).
Semoga Allah swt senantiasa meneguhkan kita di atas ajaran agama
yang hanif (lurus) ini. Amin…
http://bundadontworry.wordpress.com/2012/07/28/tips-agar-istiqomah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar