Ke Bandung Jawa Barat
disusun oleh :
Abdulloh H (01)
Adityo Dwi N (02)
Eko M Toha (13)
Fiki Firnando (16)
( Kelas VIII A )
SMP N 3 DELANGGU
2012
Wassalamualaikum Wr.Wb.
2012
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya selama penyusunan karya tulis yang berjudul “Karya Wisata ke Bandung Jawa Barat” ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan karya tulis ini tentunya ada banyak pihak yang mendukung dan membimbing terwujudnya karya tulis ini. Dengan kerendahan hati dan tanpa mengurangi rasa hormat penulis mengucapkan banyak terimakasih.
“Tiada gading yang tak retak”. Begitu pula dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini bermanfaat, baik bagi pembaca pada umumnya maupun penulis pada khususnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Delanggu, Maret 2012
Penulis
Halaman Pengesahan
Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Kepala SMP N 3 Delanggu
H. SARJITO, S.Pd. M.Pd
NIP 196011121983031009
Guru Pembimbing
Kepala SMP N 3 Delanggu
H. SARJITO, S.Pd. M.Pd
NIP 196011121983031009
Guru Pembimbing
YULIYATI, S.Pd
NIP 196507151987032004
Motto
- Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.
- Sejarah pribadi bergantung pada bagaimana kita membuatnya.
- Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat untuk orang lain.
- Hargailah dirimu agar pantas dihargai orang lain.
- Lebih baik sekarang daripada besok.
- Dosa yang paling berbahaya adalah merasa tak berdosa.
- Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
- Kesombongan adalah awal dari sebuah kehancuran.
- Masa muda adalah waktu yang baik untuk membina dan menyempurnakan sifat dan kelakuan.
- Prestasi adalah dampak, bukan hasil.
- Penampilan yang sempurna tak lain karena persiapan yang matang.
- Jangan pernah biarkan rasa takut gagal mencegahmu untuk berjuang.
- Jangan menyerah sebelum mencoba.
- Kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.
Persembahan
Karya tulis ini kami persembahkan kepada :
- Bapak H. Sarjito, S.Pd. M.Pd selaku kepala sekolah SMP N 3 Delanggu.
- Ibu Yulianti, S.Pd selaku guru pembimbing.
- Ibu Elies Setyowati selaku wali kelas VIII A.
- Bapak / Ibu guru, karyawan dan karyawati SMP N 3 Delanggu.
- Adik-adik dan kakak kelas serta pembaca yang budiman.
Daftar Isi
· Halaman Judul
· Kata Pengantar
· Pengesahan
· Motto
· Persembahan
· Daftar Isi
· Obyek Wisata
- Gunung Tangkuban Perahu
- Museum geologi
- Iptek Sundial
- Cibaduyut
· Kritik dan saran
· Penutup
Gunung Tangkuban Perahu
Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut. Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya. Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi. Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi. Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.
Museum Geologi
Museum Geologi Bandung adalah tempat yang unik untuk menghabiskan akhir pekan Anda. Selain dapat mempelajari perkembangan geologi di Indonesia, di sana juga terdapat fosil-fosil purbakala dan replika fosil Tyranosaurus Rex atau T-Rex. Jika Anda bingung untuk menghabiskan akhir pekan, berkunjunglah Museum Geologi Bandung. Museum ini terletak di Jl Dipenogoro no 57, Bandung. Museum ini buka setiap hari, kecuali Jumat dan hari libur nasional. Tiket masuk museum ini pun gratis. Museum Geologi sudah menjadi daya tarik Kota Bandung setelah Gedung Sate. Geologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bumi, baik itu dari komposisinya, sifat-sifat fisik bumi, struktur bumi, kehidupan bumi dan sejarah terbentuknya bumi. Tak heran, di museum ini terdapat banyak fosil, bebatuan, sejarah-sejarah tentang gunung berapi, dan masih banyak lagi.
Awalnya, museum ini adalah tempat laboratorium dan penelitian untuk perkembangan geologi di Indonesia. Seiring berjalan waktu, tempat ini telah menjadi museum yang terkenal dan selalu ramai dikunjungi. Museum ini menyimpan banyak fosil yang bersejarah. Di Museum Geologi terdapat fosil gajah purba dan kerbau purba. Ada juga beragam fosil manusia purba di Pulau Jawa yang dipajang di sini. Fosil-fosil manusia purba tersebut antara lain rahang gigi dan tengkorak manusia purba yang ditemukan di Sangiran, lembah Bengawan Solo. Selain itu, di sana juga terdapat beberapa fosil kerang di museum ini. Salah satu fosil yang paling populer adalah fosil Tyranosaurus Rex atau T-Rex. Walaupun sebenarnya hanya merupakan replika fosil, fosil T-Rex sangat tinggi dan besar. Tingginya mencapai 5 meter dan replika fosil T-Rex ini lah yang paling banyak dilihat oleh pengunjung.
Di dalam museum juga terdapat ruang pameran sejarah gunung berapi. Anda bisa melihat tentang sejarah letusan-letusan gunung berapi terbesar di Indonesia. Selain itu, juga terdapat beberapa batuan-batuan purba yang dipamerkan. Jangan lupa, untuk berkunjung ke ruang audio visual, di sana Anda dapat menyaksikan film perkembangan geologi di Indonesia. Museum Geologi Bandung akan membuat akhir pekan Anda terasa berbeda. Pengalaman-pengalaman melihat fosil-fosil purba dapat menambah wawasan Anda tentang sejarah di masa lampau.
IPTEK Sundial
Pernah ndak kalian berada di suatu tempat, sedang kalian mesti melakukan aktifitas tertentu seperti sholat atau janjian dengan teman misalnya, tetapi kalian tidak tahu pukul berapa saat itu. Wah pasti susah dong yah! Sebuah alat sederhana bernama jam atau arloji sebagai penunjuk waktu disadari atau tidak selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Semua aktifitas manusia biasanya selalu disesuaikan dan diatur waktu. Kapan kita bangun tidur, shalat, sarapan sampai berangkat sekolah atau bekerja semua diatur oleh waktu.
Nah, sebelum jam modern seperti yang sekarang kita gunakan diciptakan, orang-orang yang hidup di jaman terdahulu menentukan waktu dengan cara menandai bayangan suatu benda atau lubang jendela pada dinding di mana bayangan itu jatuh, baik itu bayangan matahari maupun bayangan bulan purnama. Sehingga akhirnya ditemukan pola pergerakan matahari yang menunjukan waktu tertentu untuk acuan kegiatan sehar—hari manusia saat itu. Pola pergerakan matahari sebagai acuan waktu itu kita kenal sekarang sebagai jam matahari (sundial). Teknologi jam matahari inilah yang digunakan oleh masyarakat kuno Babylonia, Yunani, Mesir dan Romawi dengan ragam bentuknya masing-masing sesuai dengan perkembangan ilmu astronomi dan matematika saat itu.
Di era jam digital dengan segala kecanggihannya, Sundial atau jam matahari sebagai penemuan penting umat manusia tidak akan dilupakan begitu saja. Salah satunya cara mengingatnya adalah dengan jalan membangun keberadaannya. Di Indonesia, sundial salah satunya dapat kita jumpai di Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspa IPTEK) Kota Baru Parahiyangan Bandung. Sundial diletakan persis di atas atap Gedung Puspa IPTEK. Sundial ini merupakan integrasi dari berjenis vertikal dan horizontal dengan modifikasi ukuran gronom (jarum) sepanjang 50 meter dan tinggi mencapai 15 meter dari permukaan tanah.
Jam tersebut beroperasi dengan memanfaatkan sinar matahari lewat bayang-bayang tonggak gnonom yang terpasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub langit. Pada saat sundial terkena sinar matahari, baying-bayang gnomon jatuh di atas sebuah bidang bertanda (bidang dial). Waktu semu local dapat diketahui dengan membaca dibagian mana jatuhnya baying-bayang gnomon tersebut pada bidang dial. Di Kota Baru Parahiyangan Bandung kita bisa mengetahui pukul berapa saat itu dengan melihatnya melalui jam matahari terbesar di Indonesia. Jam matahari tersebut juga merupakan jam matahari vertical dan horizontal terintegrasi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Puspa IPTEK Kota Baru Parahiyangan Bandung, dibangun sebagai wujud nyata sumbangsih putra-putri Indonesia dalam rangka membangkitkan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Bangunan ini diresmikan tahun 2005 oleh Menristek dan Mendiknas saat itu, dan merupakan pusat peraga keempat di Indonesia setelah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang dan Jawa Timur Park. Selain mengantongi sertifikat Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan sundial terintegrasi terbesar yang ada di Indonesia di Pupsa Iptek juga bisa kita lihat berbagai alat peraga ilmu pengetahuan. Kita bisa datang dan mempraktikannya langsung sendiri atau dengan panduan instruktur. Kita bisa membuktikan berbagai teori sains yang dipelajari di bangku sekolah dengan alat peraga yang tersedia di sana. Cukup dengan membayar tiket tanda masuk sebesar Rp. 5.000,00 kita bisa sepuas-puasnya mempraktikan alat-alat peraga yang tersedia di sana, diantarannya :
Nah, sebelum jam modern seperti yang sekarang kita gunakan diciptakan, orang-orang yang hidup di jaman terdahulu menentukan waktu dengan cara menandai bayangan suatu benda atau lubang jendela pada dinding di mana bayangan itu jatuh, baik itu bayangan matahari maupun bayangan bulan purnama. Sehingga akhirnya ditemukan pola pergerakan matahari yang menunjukan waktu tertentu untuk acuan kegiatan sehar—hari manusia saat itu. Pola pergerakan matahari sebagai acuan waktu itu kita kenal sekarang sebagai jam matahari (sundial). Teknologi jam matahari inilah yang digunakan oleh masyarakat kuno Babylonia, Yunani, Mesir dan Romawi dengan ragam bentuknya masing-masing sesuai dengan perkembangan ilmu astronomi dan matematika saat itu.
Di era jam digital dengan segala kecanggihannya, Sundial atau jam matahari sebagai penemuan penting umat manusia tidak akan dilupakan begitu saja. Salah satunya cara mengingatnya adalah dengan jalan membangun keberadaannya. Di Indonesia, sundial salah satunya dapat kita jumpai di Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspa IPTEK) Kota Baru Parahiyangan Bandung. Sundial diletakan persis di atas atap Gedung Puspa IPTEK. Sundial ini merupakan integrasi dari berjenis vertikal dan horizontal dengan modifikasi ukuran gronom (jarum) sepanjang 50 meter dan tinggi mencapai 15 meter dari permukaan tanah.
Jam tersebut beroperasi dengan memanfaatkan sinar matahari lewat bayang-bayang tonggak gnonom yang terpasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub langit. Pada saat sundial terkena sinar matahari, baying-bayang gnomon jatuh di atas sebuah bidang bertanda (bidang dial). Waktu semu local dapat diketahui dengan membaca dibagian mana jatuhnya baying-bayang gnomon tersebut pada bidang dial. Di Kota Baru Parahiyangan Bandung kita bisa mengetahui pukul berapa saat itu dengan melihatnya melalui jam matahari terbesar di Indonesia. Jam matahari tersebut juga merupakan jam matahari vertical dan horizontal terintegrasi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Puspa IPTEK Kota Baru Parahiyangan Bandung, dibangun sebagai wujud nyata sumbangsih putra-putri Indonesia dalam rangka membangkitkan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Bangunan ini diresmikan tahun 2005 oleh Menristek dan Mendiknas saat itu, dan merupakan pusat peraga keempat di Indonesia setelah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang dan Jawa Timur Park. Selain mengantongi sertifikat Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan sundial terintegrasi terbesar yang ada di Indonesia di Pupsa Iptek juga bisa kita lihat berbagai alat peraga ilmu pengetahuan. Kita bisa datang dan mempraktikannya langsung sendiri atau dengan panduan instruktur. Kita bisa membuktikan berbagai teori sains yang dipelajari di bangku sekolah dengan alat peraga yang tersedia di sana. Cukup dengan membayar tiket tanda masuk sebesar Rp. 5.000,00 kita bisa sepuas-puasnya mempraktikan alat-alat peraga yang tersedia di sana, diantarannya :
- Baskom Air Mancur, Dengan menggosok tepian baskom kita bisa membuat air di dalam baskom muncrak ke atas seperti menari-nari.
- Sepeda gantung. Seperti seorang pemain sirkus kita bisa menaiki sebuah sepeda yang berjalan di atas seutas tali dengan tidak jatuh. Mau tahun rahasianya? Ada bandul besi dengan berat tertentu yang dipasang dibawah sepeda yang membuat terjadinya keseimbangan sepeda dan pengendaranya, sehingga sepeda dapat dikayuh di atas tali tanpa khawatir jatuh.
- IBM Tryscience, dengan alat ini kita dapat mengakses langsung berbagai eksperimen, pameran aktivitas sains interaktif yang membuat proses belajar menjadi sangat menarik.
- Bangosong, Alat ini mampu menghasilkan berbagai variasi bunyi yang membentuk sebuah nada merdu dengan cara memukul salat satu sisi lubang.
- Alat untuk mengukur arus listrik pada tubuh manusia. Dengan menempelkan telapak tangan kiri dan kanan pada bidang tertentu maka jarum ukur akan bergerak. Ini menunjukan bahwa pada tubuh manusia terdapat arus listrik.
- Kursi Paku. Bukan sulap bukan sihir, kita bisa duduk di atas paku-paku tajam tanpa mengalami luka. Ajaib bukan? Nah ternyata cara kerjanya sederhana, paku-paku tajam tersebut dipasang sedemikian rupa dengan jarak masing-masing dua sentimeter. Dengan jarak yang sama paku yang tajam tersebut bisa membagi beban tanpa melukai seseorang yang duduk di atasnya.
- Alat uji Konsenterasi. Jika ingin menguji tingkat konsentrasi kita, gunakanlah alat ini. Sebatang stik harus kita gerakan melewati sebuah sepiral yang dilengkungkan sedemikian rupa tanpa boleh menyentuhnya. Jika berhasil artinya kemampuan melakukan konsentrasi kita bagus. Dan beragam alat peraga sains lainnya bisa kita coba, sambil belajar. Semua bisa dilakukan secara mandiri karena terdapat panduan pada setiap alat peraga yang tersedia.
Gedung Puspa IPTEK ini dibangun di lahan seluas 7850 meter persegi, dengan luas bangunan 2000 meter persegi , bidang refleksi horizontal 278 meter persegi dan vertikal 60 meter. Di bawah jarum jam ini terdapat pula ruangan yang di dalamnya terdapat replika bumi dengan diameter dua meter dan berat mencapai 12 ton yang dihiasi 12 ragam hias dari berbagai pelosok Indonesia. Untuk pembangunan gedung tersebut, pihak pengembang dan pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 miliar. tempat ini telah dibuka untuk umum pada hari Sabtu & Minggu, pkl. 10.00 - 16.00, sedangkan hari Senin-Jum'at untuk lembaga pendidikan.
Cibaduyut
Mendengar kata Cibaduyut buat semua orang sudah tidak asing lagi, adalah sebuah daerah di Kota Bandung yang terkenal sebagai sentra pengrajin sepatu, sudah menjadi icon persepatuan di Indonesia.
Pusat perbelanjaan sepatu cibaduyut adalah pasar penjualan sepatu terpanjang di dunia, dimana di lokasi tersebut merupakan sentra penjualan sepatu hasil kreasi para pengrajin yang ilmu pembuatannya didapat secara turun menurun, pada tahun 1989 pemerintah R.I meresmikan cibaduyut ini sebagai daerah tujuan wisata.
Jika Anda berkunjung ke kota Bandung, tidak ada salahnya Anda mampir ke daerah Cibaduyut ini, banyak sekali toko toko sepatu yang menawarkan sepatu sepatu unik, yang semuanya adalah produksi dari masyarakat setempat.
Beberapa bulan yang lalu saya berkunjung di Cibaduyut ini, keluar masuk ke toko toko sepatu yang ada, wah menarik sekali, para pedagang sepatu disana ramah ramah dan sopan, dengan logat bahasa sunda yang sangat terasa enak di telinga.
Dari toko sepatu JK di Cibaduyut akhirnya terus menyururi jalan Cibaduyut, masuk dari toko yang satu ke toko yang lainnya,itulah pengalaman saya di cibaduyut di kota Bandung.
Kritik dan Saran
Kritik
- Kritik yang kami sampaikan untuk objek wisata yang kami kunjungi adalah sebagai berikut :
- Kurangnya kebersihan karena banyak sampah yang membuat jalan tampak kotor.
- Banyak penjual yang berjualan dididepan obyek.
- Pedagang yang masuk dalam bus.
Saran-saran
- Dengan tersusunnya karya tulis ini kami berharap :
- Semoga karya tulis ini dapet menambah pengetahuan bagi para pembaca.
- Para pedagang diharapkan lebih ditingkatkan ketertiban dalam menjaga kebersihan.
- Para pengunjung diharapkan tidak merusak lingkungan obyek wisata.
Penutup
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan lancar. Karya tulis ini kami buat dengan kemampuan kami dan apabila ada kekurangan dan kesalahan pada karya tulis yang kami buat ini kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Bagi pembaca karya tulis kami mengharapkan saran dan kritikan sehingga kami dapat memperbaiki atau membangu agar karya tulis ini menjadi sempurna. Untuk itu kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan lancar. Karya tulis ini kami buat dengan kemampuan kami dan apabila ada kekurangan dan kesalahan pada karya tulis yang kami buat ini kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Bagi pembaca karya tulis kami mengharapkan saran dan kritikan sehingga kami dapat memperbaiki atau membangu agar karya tulis ini menjadi sempurna. Untuk itu kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar