Rabu, 04 April 2012

Problematika Lalu Lintas di DKI ( by Dilla Ayu )

Pengertian Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan lalu lintas adalah suatu keadaan atau situasi yang terjadi di satu atau beberapa ruas/ruang lalu lintas jalan dimana arus kendaraan bergerak sangat lambat tidak semestinya hingga stagnan sehingga menyebabkan terganggunya aktifitas dan pergerakan pemakai jalan.


Waktu dan asal kemacetan lalulintas di Jakarta
Bagi warga Jakarta, seolah tiada hari tanpa lalu lintas macet, kecuali 3 hari menjelang dan sesudah lebaran serta di waktu tengah malam. Kebanyakan warga Jakarta dan sekitarnya terlalu sering mengalami betapa besarnya perjuangan untuk mencapai tempat kerja apabila keluar rumah lewat pukul 7 pagi karena kemacetan lalulintas telah dimulai sejak pukul 7 pagi, puncaknya pada jam jam masuk dan keluar kantor bahkan hingga pukul 9-10 malam di beberapa ruas jalan tertentu. Kemacetan lalulintas ibarat penyakit kanker yang menggerogoti tubuh ibukota Jakarta. Mengapa kemacetan lalu lintas di Jakarta senantiasa terjadi pada jam jam yang disebutkan di atas? Jakarta Bagaikan kota sentral yang dikelilingi kota-kota 'satelit' yaitu: Tangerang dan sekitarnya, Bogor dan sekitarnya serta Bekasi dan sekitarnya. Pada waktu waktu tertentu kendaraan yang bersirkulasi di Jakarta banyak berasal dari warga Jakarta sendiri tetapi juga ditambah kendaraan yang berasal dari kota-kota satelit yang jumlahnya menyamai atau mungkin melebihi kendaraan asal Jakarta. Ada yang sekedar melewati (misalnya dari Tangerang menuju Bekasi akan melewati Jakarta), tetapi ada juga yang memasuki Jakarta dan berdiam atau berkeliaran selama beberapa jam sebelum kembali ke kota-kota satelit tersebut.

Dampak Kemacetan Lalu Lintas
·         Dampak negatif kemacetan lalu lintas yang dapat dirasakan langsung atau tidak langsung, yaitu:
  • Kerugian ekonomi karena boros bahan bakar (BBM), terganggunya jadwal bisnis dan kegiatan keluarga dengan segala macam dampak yang mengikutinya.
  • Kerugian waktu yang berdampak pada kerugian ekonomi
  • Stress dan kelelahan dengan segala akibatnya, seperti mudah tersinggung, mudah marah, dan turunnya produktivitas.
  • Penurunan kualitas udara di Jakarta akibat meningkatnya kadar zat-zat pencemar utama yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor dengan rentetan dampak lainnya seperti penyakit dan berkontribusi pada terjadinya pemanasan global dan perubahan cuaca (climate change) dengan akibat lebih lanjut akan mempercepat pencairan es abadi di kedua kutub, puncak-puncak gunung bersalju dan pegunungan himalaya, selanjutnya terjadi peninggian permukaan air laut di seluruh dunia / kota-kota yang berlokasi di tepi pantai mudah terkena banjir.
  • Lesunya dunia pariwisata Jakarta.
·         Dampak positif kemacetan lalu lintas:
  • Menurunnya angka kecelakaan lalu lintas. Logikanya, kalau arus kendaraan berjalan sangat perlahan maka kejadian kecelakaan cenderung rendah di daerah tersebut. Akan tetapi dampak ini perlu diteliti, adakah korelasi antara tingginya kejadian kemacetan lalulintas dan menurunnya tingkat kecelakaan lalulintas?
  • Ajang berbisnis para pedagang kaki lima, pengemis dan pengamen serta kesempatan mencari penumpang bagi angkutan umum ketika jalan macet.
  • Kemacetan lalu lintas dapat dijadikan alasan yang paling masuk akal untuk terlambat masuk kantor, keterlambatan datang untuk memenuhi janji pada mitra bisnis (kolega), keluarga atau pacar.

Faktor faktor Penyebab Kemacetan Lalu Lintas
  • Faktor jalan raya (ruang lalu lintas jalan), Faktor jalan raya adalah kemacetan lalu lintas yang disebabkan faktor-faktor yang berasal dari kondisi jalan raya itu sendiri. Buruknya kondisi ruang lalu lintas jalan, pemanfaat yang salah terhadap ruang jalan serta terbatasnya luas ruang jalan dapat menghambat pergerakan pengguna jalan.
  •  Faktor kendaraan, Faktor kendaraan adalah faktor-faktor yang berasal dari kondisi kendaraan yang melintasi di jalan raya. Berbagai hal yang menyangkut kondisi kendaraan bisa berupa: jenis, ukuran, kuantitas (jumlah) dan kualitas kendaraan yang melintas di jalan raya. Misal: jumlah kendaraan yang beroperasi/melintas melebihi daya tampung jalan raya, banyaknya jenis kendaraan berukuran besar menyebabkan mudah terjadi overload di suatu ruas jalan. Salah satu issue kemacetan di Jakarta adalah jalur bus TransJakarta (bus way) menyebabkan kemacetan bertambah parah. Banyak pihak menuding bus Transjakarta sebagai salah satu kontributor kemacetan terbesar di Jakarta. Satu realita yang tak dapat dibantah, salah satu penyebab berkurangnya lahan/ruang jalan raya di Jakarta yang memang sudah terbatas adalah pemakaian sebagian ruang jalan (terutama jalan-jalan protokol) untuk digunakan jalur bus Transjakarta (bus way).
  • Faktor manusia (pemakai jalan), Faktor manusia adalah faktor-faktor yang berasal dari manusia selaku pemakai jalan, termasuk petugas, penyedia (provider) dan pengambil kebijakan. Faktor ini dapat dikatakan sebagai faktor terpenting penyebab kemacetan lalu lintas. Perilaku pengguna di jalan raya sangat mencerminkan sikap mental dan karakter suatu bangsa.
  • Faktor lain, Banyak faktor lain selain ketiga faktor (komponen) di atas yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, antara lain: penerapan yang keliru terhadap kebijakan dan undang-undang lalu lintas angkutan jalan, keberadaan mall (pintu mall) di tepi jalan raya yang menyebabkan keluar masuknya kendaraan, orang dan angkutan umum yang ngetem mengganggu kelancaran lalulintas, kurangnya jumlah petugas pengatur lalu lintas, ada kereta lewat, ada kecelakaan lalu lintas (KLL), unjuk rasa (demonstrasi), kerusuhan, faktor cuaca (hujan deras dan banjir), dan infrastruktur tidak mendungkung, misal: tidak ada lampu pengatur lalulintas di persimpangan jalan atau ada lampu pengatur lalulintas tetapi tidak berfungsi.

Walaupun penyebab kemacetan lalu lintas di Jakarta sebenarnya sangat kompleks (banyak faktor yang menjadi penyebab), tetapi dapat dilokalisir tiga persoalan pokok (issue) terpenting penyebab kemacetan yaitu:
  • Terbatasnya lahan (ruang) jalan raya. Oleh karena itu diperlukan upaya menambah lahan ruang jalan melalui pembangunan jalan-jalan flyover.
  • Pemakaian mobil pribadi yang tidak efisien (inefficient). Penyebab inefficient penggunaan mobil pribadi adalah: a) penambahan populasi mobil pribadi jauh melebihi daya tampung (kapasitas) jalan yang tersedia, b) kebiasaan dan perilaku (habit and behaviour) dalam hal jumlah penumpang yang diangkut dalam mobil pribadi.
  • Pengoperasian Bus Transjakarta (bus way) saat ini kurang efisien. Penyebabnya adalah masih kurangnya kuantitas armada dan kualitas pelayanan, kurang seriusnya penerapan dan maintenans. Akan tetapi sekarang mulai terlihat titik terang peran penting Bus TransJakarta, oleh karena itu diperlukan adanya upaya-upaya terobosan spektakuler, tidak setengah-setengah.

Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas di Jakarta, tidak dapat dicapai dengan cara-cara yang 'biasa', harus dilakukan upaya-upaya (intervensi) terobosan yang 'tidak biasa' dan mungkin (maaf) 'sedikit gila.' Agar tingkat kemacetan di Jakarta dapat direduksi, maka upaya-upaya terobosan ini harus dilakukan secara sungguh-sungguh (serius, menyeluruh, tidak setengah-setengah), tidak pilih bulu, tegas dan berani walau berisiko mendapat banyak tantangan dan pertentangan.
  1. Perbaikan faktor jalan raya.
  2. Perbaikan faktor kendaraan.
  3. Perbaikan faktor manusia (pemakai jalan).
  4. Perbaikan faktor lainnya.

Ada  3 solusi untuk mengusir kemacetan tersebut yang terdiri dari 1 solusi instan yaitu :
  • Mengendalikan pemakaian mobil pribadi.. Cara yang paling efektif adalah menerapkan kebijakan three in one di seluruh jalan di ibukota tanpa kecuali dan menerapkan five in one di seluruh jalan protokol di ibukota, dan memberlakukan kebijakan nomor ganjil dan nomor genap.
  •  Menambah kuantitas armada bus Transjakarta dan atau memindahkan pengoperasian bus Transjakarta ke jalur tol dalam kota. Konsekwensi penerapan ini adalah : tidak ada lagi jalan tol di dalam kota dan bertambahnya lahan jalan non tol.
  • Membangun jalan-jalan layang (flyover) baru sebanyak mungkin. Membangun flyover di atas jalan yang telah ada atau di atas sungai/kanan merupkan cara paling efektif karena tidak perlu pembebasan lahan milik masyarakat. Di ruang mana paling ideal flyover akan dibangun? Tempat flyover yang paling ideal adalah di atas sungai-sungai dan banjir kanal, contoh: di atas banjir kanal yang melintasi (paralel) dengan jalan Sultan Agung di Jakarta Selatan, di atas Kali Malang yang menghubungkan Jakarta - Bekasi (memanfaatkan proyek flyover sebelumnya yang terlantar), juga di atas jalan non tol tetapi dapat menimbulkan problem baru berupa kemacetan lalu lintas ketika flyover dibangun. Untuk apa flyover ini dibangun? bisa dipilih apakah dimanfaatkan untuk jalur bus Transjakarta atau untuk jalur kendaraan pribadi (non tol). Bila dimanfaatkan untuk jalur kendaraan pribadi, maka jalur bus Transjakarta bisa kembali memakai jalur dibawahnya (yang dulu pernah direbut.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar