Selasa, 31 Juli 2012

Kiat Agar Tetap Istiqomah


Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah swt) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.

Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman Allah swt :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushilat: 30)

Ayat di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya ketika maut menjemput. Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.

Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan.

Pasti Ada Kekurangan dalam Istiqomah

Ketika kita ingin berjalan di jalan yang lurus dan memenuhi tuntutan istiqomah, terkadang kita tergelincir dan tidak bisa istiqomah secara utuh. Lantas apa yang bisa menutupi kekurangan ini? Jawabnnya adalah pada firman Allah swt: “Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa, maka tetaplah istiqomah pada jalan yan lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.” (QS. Fushilat: 6). Ayat ini memerintahkan untuk istiqomah sekaligus beristigfar (memohon ampun pada Allah swt ).

Kiat Agar Tetap Istiqomah

Ada beberapa sebab utama yang bisa membuat seseorang tetap teguh dalam keimanan, diantaranya :

Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar.

Allah swt berfirman: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: “Allah swt meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.

Mengkaji Al Qur’an dengan menghayati dan merenungkannya.

Allah swt menceritakan bahwa Al Qur’an dapat meneguhkan hati orang-orang beriman dan Al Qur’an adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Oleh karena itu, Al Qur’an itu diturunkan secara berangsur-angsur untuk meneguhkan hati Rasulullah saw sebagaimana terdapat dalam ayat : “Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)” (QS. Al Furqon: 32)

Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syari’at Allah SWT

Maksudnya di sini adalah seseorang dituntunkan untuk konsekuen dalam menjalankan syari’at atau dalam beramal dan tidak putus di tengah jalan. Karena konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah swt daripada amalan yang sesekali saja dilakukan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ‘Aisyah ra beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling disenangi Allah swt adalah kontinu walauppun sedikit”

Membaca kisah-kisah orang sholeh sehingga bisa dijadikan uswah (teladan) dalam istiqomah.

Dalam Al Qur’an banyak diceritakan kisah-kisah para nabi, rasul, dan orang-orang yang beriman yang terdahulu. Kisah-kisah ini Allah swt jadikan untuk meneguhkan hati Rasulullah saw dengan mengambil teladan dari kisah-kisah tersebut ketika menghadapi permusuhan orang-orang kafir. Allah swt berfirman: “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Hud: 11)

Memperbanyak do’a pada Allah swt agar diberi keistiqomahan.

Di antara sifat orang beriman adalah selalu memohon dan berdo’a kepada Allah swt agar diberi keteguhan di atas kebenaran. Dalam Al Qur’an Allah swt memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdo’a kepada-NYA untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah swt berfirman: “Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir‘. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”(QS. Ali ‘Imran: 146-148).

Semoga Allah swt senantiasa meneguhkan kita di atas ajaran agama yang hanif (lurus) ini. Amin…


http://bundadontworry.wordpress.com/2012/07/28/tips-agar-istiqomah/

»»  READMORE...

Syukur, Sabar & Istighfar ( Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah )


Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah (7 Shaffar 691 H – 13 Rajab 751 H) mengulas tiga hal di atas dengan sangat mengagumkan. Beliau mengatakan bahwa kehidupan manusia berputar pada tiga poros: Syukur, Sabar, dan Istighfar.

Seseorang takkan lepas dari salah satu dari tiga keadaan ini :

Ia mendapat curahan nikmat yang tak terhingga dari Allah swt, dan inilah mengharuskannya untuk bersyukur.

Syukur memiliki tiga rukun, yang bila ketiganya diamalkan, berarti seorang hamba dianggap telah mewujudkan hakikat syukur tersebut, meski kuantitasnya masih jauh dari ‘cukup’.
Ketiga rukun tersebut adalah:
  • Mengakui dalam hati bahwa nikmat tersebut dari Allah swt
  • Mengucapkannya dengan lisan.
  • Menggunakan kenikmatan tersebut untuk menggapai ridha Allah swt, karena DIAlah yang memberikannya.
Atau, boleh jadi Allah swt mengujinya dengan berbagai ujian, dan kewajiban hamba saat itu ialah bersabar.

Definisi sabar itu sendiri meliputi tiga hal:
  • Menahan hati dari perasaan marah, kesal, dan dongkol terhadap ketentuan Allah swt
  • Menahan lisan dari berkeluh kesah dan menggerutu akan takdir Allah swt
  • Menahan anggota badan dari bermaksiat seperti menampar wajah, menyobek pakaian, (atau membanting pintu, piring) dan perbuatan lain yang menunjukkan sikap ‘tidak terima’ terhaapd keputusan Allah swt.
Perlu kita pahami bahwa Allah swt menguji hamba-NYA bukan karena DIA ingin membinasakan si hamba, namun untuk mengetes sejauh mana penghambaan kita terhadap-NYA. Kalaulah Allah swt mewajibkan sejumlah peribadatan (yaitu hal-hal yang menjadikan kita sebagai abdi Allah swt) saat kita dalam kondisi lapang; maka Allah swt juga mewajibkan sejumlah peribadatan kala kita dalam kondisi sempit.

Banyak orang yang ringan untuk melakukan peribadatan tipe pertama, karena biasanya hal tersebut selaras dengan keinginannya. Akan tetapi yang lebih penting dan utama adalah peribadatan tipe kedua, yang sering kali tidak selaras dengan keinginan yang bersangkutan. Oleh sebab itu, Allah swt berjanji akan mencukupi hamba-hamba-NYA sebagaimana firman Allah swt : “Bukankah Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhan) hamba-NYA?” (QS. Az Zumar: 36)
.
Yaitu begitu ia melakukan dosa, segera lah ia memohon ampun (beristighfar) kepada Allah SWT.

Ini merupakan solusi luar biasa saat seorang hamba terjerumus dalam dosa. Bila ia hamba yang bertakwa, ia akan selalu terbayang oleh dosanya, hingga dosa yang dilakukan tadi justeru berdampak positif terhadapnya di kemudian hari. Ibnul Qayyim lantas mengatakan: “Seseorang mungkin melakukan suatu dosa, yang karenanya ia masuk surga, dan ia mungkin melakukan ketaatan, yang karenanya ia masuk neraka”

Bagaimana kok begitu? Bila Allah swt menghendaki kebaikan atas seseorang, Allah swt akan menjadikannya terjerumus dalam suatu dosa (padahal sebelumnya ia seorang yang shaleh dan gemar beramal shaleh). Dosa tersebut akan selalu terbayang di depan matanya, mengusik jiwanya, mengganggu tidurnya dan membuatnya selalu gelisah. Ia takut bahwa semua keshalihannya tadi akan sia-sia karena dosa tersebut, hingga dengan demikian ia menjadi takluk di hadapan Allah swt, takut kepada-NYA, mengharap rahmat dan maghfirah-NYA, serta bertaubat kepada-NYA.

Nah, akibat dosa yang satu tadi, ia terhindar dari penyakit ‘ujub (kagum) terhadap keshalehannya selama ini, yang boleh jadi akan membinasakan dirinya, dan tersebab itulah ia akan masuk surga Namun sebaliknya orang yang melakukan suatu amalan besar, ia bisa jadi akan celaka akibat amalnya tersebut. Yakni bila ia merasa kagum dengan dirinya yang bisa beramal ‘shaleh’ seperti itu.
 
Nah, kekaguman ini akan membatalkan amalnya dan menjadikannya ‘lupa diri’. Maka bila Allah swt tidak mengujinya dengan suatu dosa yang mendorongnya untuk taubat, niscaya orang ini akan celaka dan masuk Neraka.
Wallahualam………

http://bundadontworry.wordpress.com/2012/07/28/syukur-sabar-dan-istighfar/
»»  READMORE...

Makanan-makanan terbaik saat sahur


Banyak orang enggan makan saat sahur, karena rasa kantuk yang masih menggelayut. Namun jika dibiarkan, dapat dipastikan kegiatan Anda akan terganggu. Berikut tips menyiasati agar sahur Anda menjadi menyenangkan dan tentu saja sehat :

Perbanyak konsumsi air
Jika Anda malas terlalu banyak mengonsumsi air putih, Anda bisa menyiasatinya dengan membuat sayur bening berkuah.

Minum jus buah
Minum jus merupakan metode efektif untuk mengonsumsi buah dengan lebih mudah dan cepat. Untuk hasil maksimal, Anda bisa membuat jus buah tanpa tambahan gula.

Karbohidrat kompleks
Karbohidrat dibutuhkan untuk memberikan tenaga pada tubuh selama puasa. Penuhi tubuh Anda dengan jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, sehingga mampu membuat gula darah stabil dan suasanan hati menjadi baik. Karbohidrat kompleks bisa Anda dapatkan pada nasi merah, ubi, atau jenis kacang-kacangan.

Penuhi asupan serat
Konsumsi jenis makanan mengandung serat saat sahur. Serat yang terkandung dalam sayur dan buah dapat bermanfaat untuk membersihkan usus dan kesehatan organ pencernaan lainnya

http://terselubung.blogspot.com/2012/07/makanan-makanan-terbaik-saat-sahur.html
»»  READMORE...

Keutamaan Sedekah Dibulan Ramadhan


Salah satu sebab Rasulullah saw memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan, adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya.

Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:

PUASA + SEDEKAH + SHALAT MALAM = JAMINAN SURGA

Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi: Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah swt berfirman: “Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-KU dan AKU yang akan membalasnya” (HR. Muslim)

Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam, juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah saw bersabda: “Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu”(HR. Bukhari)

Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah saw : “Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur” (HR. At Tirmidzi dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani).

MENDAPATKAN TAMBAHAN PAHALA PUASA DARI ORANG LAIN

Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah!.  Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah saw bersabda: “Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya” (HR. At Tirmidzi)

Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain. “Rasulullah saw biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air”(HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud). Betapa Allah swt sangat pemurah kepada hamba-NYA dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.

BERSEDEKAH DI BULAN RAMADHAN LEBIH DIMUDAHKAN

Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan. Ringkasnya, walaupun tidak terdapat kelipatan pahala 70 kali lipat pahala ibadah wajib di luar bulan Ramadhan, pada asalnya setiap amal kebaikan, baik di luar maupun di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah swt 10 sampai 700 kali lipat. Berdasarkan hadits: “Sesungguhnya Allah swt mencatat setiap amal kebaikan dan amal keburukan.”

Subhanallah…………


http://bundadontworry.wordpress.com/2012/07/24/keutamaan-sedekah-dibulan-ramadhan/#more-13891

»»  READMORE...

Fadzilah Sholat Taraweh


Seandainya semua tahu tentang Sholat Taraweh

Sayidina Ali Abi Talib ra. meriwayatkan sebuah Hadis (yang panjang) daripada Raulullah s.a.w, yaitu jawaban baginda ketika ditanya oleh para sahabat mengenai fadhilat dan kelebihan solat Tarawih pada setiap malam di bulan Ramadhan. Baginda bersabda bahwa:

Malam ke 1
Diampuni dosa-dosa orang yang beriman sebagaimana keadaannya baru dilahirkan.

Malam ke 2
Diampunkan dosa orang-orang yang beriman yang mengerjakan solat Tarawih, serta dosa- dosa kedua ibu bapanya.

Malam ke 3
Para malaikat di bawah ‘Arasy menyeru kepada manusia yang mengerjakan solat Tarawih itu agar meneruskan solatnya pada malarn-malam yang lain, semoga Allah akan mengampunkan dosa-dosa mereka.

Malam ke 4
Orang-orang yang mengerjakan solat Tarawih akan memperolehi pahala sebagaimana pahala yang diperolehi oleh orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.

Malam ke 5
Allah S.W.T akan mengurniakan pahala seumpama pahala orang-orang yang mengerjakan sembahyang di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.

Malam ke 6
Allah S.W.T akan mengurniakan kepadanya pahala seumpama pahala malaikat-malaikat yang bertawaf di Baitul Makmur serta setiap batu dan tanah berdoa untuk keampunan orang-orang yang mengerjakan tarawih malam itu.

Malam ke 7
Seolah-olah ia dapat bertemu dengan Nabi Musa a.s serta menolong Nabi itu menentang musuhnya Fir’aun dan Hamman.

Malam ke 8
Allah S.W.T mengurniakan pahala orang yang bersolat tarawih sebagaimana pahala yang dikurniakan kepada Nabi Ibrahim a.s.

Malam ke 9
Allah S.W.T akan mengurniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hamba-Nya seperti Nabi Muhammad s.a.w.

Malam ke 10
Allah SWT mengurniakan kepada kebaikan dunia dan akhirat.

Malam ke 11
la meninggal dunia didalam keadaan bersih dari dosa seperti baru dilahirkan.

Malam ke 12
la akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan muka yang bercahaya-cahaya.

Malam ke 13
la akan datang pada hari kiamat di dalam keadaan aman sentosa dari sebarang kejahatan dan keburukan.

Malam ke 14
Malaikat-malaikat akan datang menyaksikan mereka bersolat Tarawih serta Allah S.W.T. tidak akan menyesatkan mereka.

Malam ke 15
Semua malaikat yang memikul Arasy dan Kursi akan berselawat dan mendoakannya supaya Allah mengampunkannya.

Malam ke 16
4Allah S.W.T. menuliskan baginya dari kalangan mereka yang terlepas dari api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga.

Malam ke 17
Allah S.W.T menuliskan baginya pahala pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.

Malam ke 18
Malaikat akan menyeru: Wahai hamba Allah sesungguhnya Allah telah redha denganmu dan dengan kedua ibu bapamu (yang masih hidup atau yang sudah mati).

Malam ke 19
Allah S.W.T akan meninggikan derajatnya di dalam syurga firdaus.

Malam ke 20
Allah S.W.T mengurniakan kepadanya pahala sekelian orang yang mati syahid dan orang-orang soleh.

Malam ke 21
Allah S.W.T akan membina untuknya sebuah mahligai di dalam syurga yang diperbuat dari cahaya.

Malam ke 22
la akan datang pada hari kiamat di dalam keadaan aman dari segala huru-hara pada hari tersebut.

Malam ke 23
Allah S.W.T akan membina untuknya sebuah istana di dalam syurga daripada cahaya.

Malam ke 24
Allah S.W.T akan membuka peluang untuk dua puluh tahun ibadat bagi orang-orang yang mengerjakan solat Tarawih pada malam tersebut.

Malam ke 25
Allah S.W.T akan mengangkat siksa kubur darinya.

Malam ke 26
Allah S.W.T akan mengurniakan pahala empat puluh tahun ibadat bagi orang-orang yang mengerjakan solat Tarawih pada malam tersebut.

Malam ke 27
Allah S.W.T akan mengurniakan kepadanya kemudahan untuk melintasi titian sirat sepantas kilat.

Malam ke 28
Allah S.W.T akan menaikkan kedudukannya seribu derajat di akhirat.

Malam ke 29
Allah S.W.T akan mengurniakan kepadanya pahala seribu haji yang mabrur.

Malam ke 30
Allah S.W.T akan memberi penghormatan kepada orang yang bertarawih pada malam terakhir dengan firman-Nya (yang bermaksud): Wahai hambaku!, makanlah segala jenis buah-buahan yang Engkau ingini untuk dimakan di dalam syurga dan mandilah kamu di dalam sungai yang bernama salsabil serta minumiah air dari telaga yang dikurniakan kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang bernama Al-Kautsar.


——
** Hadits ini hanya ditemukan pada kitab Durratun Nasihin, hal. 19, cetakan Darul Fikri, Beirut, tetapi sama sekali tidak tercantum pada Kutub as Sittah. Dengan demikian banyak yang berpendapat bahwa ini hadits maudhu’ .

 http://jiwasedekah.blogspot.com/2011/08/fadzilah-sholat-taraweh.html
»»  READMORE...